Memahami Definisi Kesehatan Mental dan Produktivitas Kerja

Menurut WHO, kesehatan mental didefinisikan sebagai "status kesejahteraan di mana seseorang mengenali potensinya sendiri, dapat mengatasi tekanan normal kehidupan, bekerja secara produktif dan mampu memberikan kontribusi kepada komunitasnya." Sementara itu, produktivitas kerja merujuk pada efisiensi dan efektivitas seorang pekerja dalam menyelesaikan tugasnya. Kedua konsep ini sangat berhubungan erat dalam konteks kehidupan kerja.

Psikolog industri dan organisasi, Dr. Robert Hogan mengungkapkan, "Kesehatan mental yang baik memungkinkan pekerja untuk tetap fokus, inovatif, dan berkinerja baik." Lewat pernyataan ini, jelas bahwa kesehatan mental memiliki dampak signifikan terhadap produktivitas kerja.

Analisa Hubungan Antara Kesehatan Mental dan Produktivitas Kerja

Pada dasarnya, kesehatan mental berperan penting dalam produktivitas kerja. Coba bayangkan, bagaimana kita bisa menyelesaikan tugas dengan baik jika kita merasa tidak bahagia atau stres?

Sektor bisnis juga sudah mulai menyadari hal ini. Menurut studi terbaru dari PricewaterhouseCoopers (PwC), investasi pada kesehatan mental pekerja dapat menghasilkan ROI (Return of Investment) yang tinggi. Studi tersebut menemukan bahwa setiap $1 yang diinvestasikan dalam program kesehatan mental pekerja menghasilkan $2,30 dalam peningkatan produktivitas dan penurunan absen.

Kesehatan mental juga berdampak pada retensi karyawan. Pada tahun 2020, sebuah survei oleh Mind Share Partners menemukan bahwa 50% karyawan yang mengalami masalah kesehatan mental berpikir untuk meninggalkan pekerjaannya. Kita bisa lihat, kesehatan mental yang tidak diurus dengan baik dapat merugikan perusahaan dalam jangka panjang.

Namun, walaupun hubungan antara kesehatan mental dan produktivitas kerja cukup jelas, masih banyak perusahaan yang abai. Ada stigma bahwa masalah kesehatan mental adalah tanda kelemahan atau ketidakmampuan, dan ini harus diubah.

Dr. Hogan menambahkan, "Perusahaan harus memandang kesehatan mental sebagai aset, bukan beban. Dengan mendukung kesehatan mental pekerja, perusahaan tidak hanya menunjukkan empati, tetapi juga membuat investasi yang cerdas dalam produktivitas mereka."

Jadi, penting bagi perusahaan untuk menerapkan program yang mendukung kesehatan mental pekerja. Dengan begitu, produktivitas kerja dapat ditingkatkan dan perusahaan pun dapat mencapai tujuan mereka. Dalam konteks ini, perawatan kesehatan mental bukan hanya soal etika, tetapi juga ekonomi.