Implikasi Kesehatan Mental terhadap Kualitas Hidup: Sebuah Tinjauan

Kesehatan mental, sering diabaikan, memainkan peran yang sangat penting dalam menentukan kualitas hidup seseorang. Menurut World Health Organisation (WHO), satu dari empat orang di dunia akan mengalami masalah kesehatan mental pada titik tertentu dalam hidup mereka. Dalam konteks Indonesia, stigma terhadap kesehatan mental masih sangat kuat. Ini tentunya memberikan dampak negatif pada kualitas hidup seseorang.

Hasil penelitian dari Perhimpunan Jiwa Indonesia (PDSKJI) menunjukkan bahwa prevalensi gangguan jiwa berat di Indonesia mencapai 1,7%. "Ini berarti ada sekitar 4 juta orang Indonesia yang menderita gangguan jiwa berat," kata Prof. Dr. dr. Bagus Utomo, Sp.KJ(K). Gangguan jiwa ini bisa berupa depresi, kecemasan, dan gangguan yang lebih parah seperti skizofrenia.

Kualitas hidup seseorang yang mengalami gangguan kesehatan mental tentu saja berkurang. Efeknya tidak hanya berdampak pada individu itu sendiri, tetapi juga pada keluarganya, masyarakat, dan negara secara keseluruhan. Kesehatan mental yang buruk dapat menghambat seseorang untuk bekerja dan berinteraksi dengan orang lain, yang akhirnya dapat mempengaruhi perekonomian negara.

Selanjutnya, Solusi dan Pendekatan untuk Meningkatkan Kesehatan Mental di Indonesia

Bagaimana caranya mengatasi masalah ini? Solusi pertama adalah meningkatkan kesadaran publik tentang pentingnya kesehatan mental. Pemerintah dan organisasi non-pemerintah harus bekerja sama untuk mengedukasi masyarakat bahwa kesehatan mental sama pentingnya dengan kesehatan fisik.

Dr. Nova Riyanti Yusuf, SpKJ, anggota DPR RI, menyatakan, “Penting untuk mengedukasi masyarakat bahwa kesehatan mental itu sama pentingnya dengan kesehatan fisik. Kesehatan mental juga bukanlah aib atau hal yang harus ditutup-tutupi."

Selain pendidikan, akses ke layanan kesehatan mental juga harus ditingkatkan. Pemerintah harus memastikan bahwa layanan kesehatan mental tersedia dan dapat diakses oleh semua orang, terutama mereka yang berada di daerah terpencil. Pemerintah juga harus memberikan dukungan finansial bagi mereka yang tidak mampu membayar perawatan.

Akhirnya, penting untuk mengurangi stigma terhadap kesehatan mental. Ini bisa dilakukan melalui kampanye publik dan edukasi untuk membantu masyarakat memahami bahwa gangguan kesehatan mental adalah kondisi medis yang sama layaknya penyakit fisik lainnya.

Dengan pendekatan ini, kita berharap bahwa kesehatan mental di Indonesia akan mendapatkan perhatian yang layak dan kualitas hidup masyarakat Indonesia dapat meningkat.