Kesehatan mental atau mental wellness adalah aspek vital yang seringkali tidak diketahui, terutama ketika menjalani fase kehidupan remaja yang berbeda-beda. Menurut WHO, kesejahteraan mental dapat berpengaruh dalam segala aspek kehidupan remaja, termasuk bekerja secara produktif, bahkan sebagai transmisi yang tepat untuk mengerjakkan sebuah keluarga yang baik, berpartisipasi dalam aktivitas offline, seperti menikmati dukungan sosial, dan berkomunikasi dengan teman dan keluarga.
Di era digital, teknologi tersebut membuat cara baru untuk berkomunikasi, bekerja, bahkan bersosialisasi.
Namun, meskipun media sosial yang memiliki kualitas dan akses yang disetujui tersebut, juga membawa dampak negatif terhadap kesehatan psikologis individu.
Perasaan sosial dan tindakan pribadi yang muncul di era digital menampilkan penggunaan teknologi yang sangat luar biasa dalam berbagai aspek kehidupan kita. Internet, smartphone, dan media sosial lainnya membuat peluang koneksi sosial lebih banyak dari yang dibuat sebelumnya.
Salah satu saja yang berbeda dari ini adalah jumlah media sosial yang dibuat di ponsel kita. Ini membawa dampak negatif pada kesehatan mental yang sudah ada, termasuk kecemasan dan depresi.
Hasil dari penelitian ini mengungkapkan bahwa media sosial membawa cara yang merusak bagi remaja. Penelitian ini telah menemukan bahwa remaja yang menggunakan media sosial adalah 53% remaja yang teridentifikasi kesehatan mental atau dalam kategori sebenarnya. Ini adalah kerjasama dengan kesehatan emosional yang tinggi.
Salah satu penyebab paling signifikan dari buruknya kesehatan mental pada remaja adalah perundungan siber, sebuah fenomena yang terjadi ketika seseorang melecehkan atau menindas orang lain melalui media elektronik. Penelitian telah menunjukkan bahwa perundungan berdampak negatif pada remaja, menyebabkan mereka mengalami stres, kecemasan, dan bahkan depresi. Selain itu, hal itu juga dapat menyebabkan mereka menarik diri dari teman dan keluarga.
Di era di mana media sosial semakin umum, penting untuk memahami dampak yang dapat ditimbulkan teknologi ini terhadap kesehatan mental. Untungnya, ada cara untuk membatasi jumlah waktu yang dihabiskan di situs dan aplikasi media sosial. Penting juga untuk memperhatikan hal-hal yang Anda posting secara daring, serta komentar dan like yang Anda buat. Dengan mengambil langkah-langkah ini, Anda dapat membantu menjaga kesehatan mental remaja Anda dalam kondisi baik.