Mengapa Cuti Penting: Membahas Kaitan Antara Liburan dan Kesehatan Mental

Cuti bukan hanya mengenai mencapai keseimbangan kerja-hidup, tetapi juga tentang menjaga kesehatan mental kita. Menurut Dr. Daniel Goleman, seorang psikolog dan penulis buku best-seller "Emotional Intelligence", "Salah satu cara terbaik untuk mengisi ulang otak kita adalah dengan memutus sambungan dari pekerjaan." Cuti memberi kita waktu untuk ‘menge-reset’ pikiran, mengurangi stres, dan meningkatkan mood kita.

Tidak sedikit orang yang merasa bersalah saat mengambil cuti dari rutinitas kerja. Namun, sebaiknya kita mengubah pandangan tersebut. Menurut sebuah penelitian yang dipublikasikan oleh American Psychological Association, liburan bisa mengurangi stres dan memberikan efek positif bagi kesehatan mental.

Dampak Positif Cuti untuk Kinerja dan Kesehatan Mental Karyawan di Kantor

Cuti bisa memberikan manfaat yang besar bagi kesehatan mental dan kinerja karyawan di kantor. "Cuti membantu kita kembali dengan pikiran yang segar, yang pada gilirannya meningkatkan kreativitas dan produktivitas," tutur Andri, seorang konsultan manajemen.

Selain itu, menurut sebuah penelitian yang dilakukan oleh Harvard Business Review, mereka yang mengambil cuti lebih mungkin mendapatkan promosi atau kenaikan gaji. Itu karena mereka dapat kembali dengan perspektif baru dan energi yang diperbarui.

Namun, perlu diingat bahwa manfaat cuti tidak akan dirasakan jika kita masih terus menerus mencemaskan pekerjaan atau memeriksa email kantor. Jadi, saat cuti, benar-benar manfaatkan waktu tersebut untuk istirahat dan melepas beban pikiran.

Sebagai kesimpulan, penting bagi kita untuk mengubah pandangan kita tentang cuti. Cuti bukanlah hal yang mewah atau tidak perlu, tapi sesuatu yang esensial untuk kesehatan mental dan kinerja kita di kantor. Jadi, tidak perlu merasa bersalah saat ingin mengambil cuti. Karena dengan cuti, kita bisa kembali dengan lebih segar dan produktif.